Sebuah pertanyaan berunsur pernyataan yang menggelitik. Satu pesan yang bermakna, banyak makna lebih tepatnya.
Setiap manusia punya sesuatu yang unique, sebagian bisa mengejawantahkannya sebagian tersembunyi. Satu pesan yang saia ingat dari memori waktu kecil. Orangtua selalu bilang "jangan ikut-ikutan". Mungkin 15 atau 20 tahun lalu perintah itu terasa sepintas maknanya dalam dunia kekanakan, namun apa yang dibawanya sekarang mempengaruhi jalan berpikir dan sikap dalam menyikapi hidup.
Seperti pernyataan diatas (lebih tegas rasanya dibandingkan menyebutnya sebagai pertanyaan) sejatinya setiap kita kan memang tidak dilahirkan sama. Kepala berbeda, latar belakang kehidupan berbeda, pola pengajaran yang berbeda, pemilihan teman pergaulan yang berbeda, dan pada akhirnya berujung pada pola pikir dan watak yang berbeda.
Mungkin sikap plagiat yang seringkali membuat kita menjadi tumpul. Bukan hanya tumpul dalam aspek berpikir namun sepertinya tumpul pula dalam mental, hati, akhlak dan kesopanan. Mungkin karena kurang paham hakikatnya, landasannya, dan dasarnya, mungkin karena terbiasa menelan mentah berita atau ilmu tanpa tahu dasarnya.
Namun itupun sebenarnya tidak sepenuhnya salah kok. Ikut2an yang dimaknai, ikut2an yang di-ilmu-i, ikut2an yang di-paham-i semuanya sah2 saja.
Yang penting dan utama. Setiap kita tidak harus selalu dogmatis, selalu "fit in" dengan apa yang sudah ada, dengan apa yang 'biasa' orang lain lakukan atau percaya. Inovasi, invention, kreativitas itu musuhnya "fit in" dan itu sahabatnya 'kemajuan peradaban'
Harus yakin dan biasa untuk ga menjadi biasa-biasa saja. Begitu besar rizqi Allah berupa Otak besar (cerebrum) terbagi menjadi Hemisphere kiri dan kanan yang masing-masing memiliki ratusan fungsi berbeda, berkapasitas setara 4 Terabyte harddisk, belum lagi Otak Kecil (cerebellum), medula spinalis, pons dan sistem keluhuran yang lain yang telah dianugerahi untuk meninggikan derajat kita, masa hanya dimanfaatkan untuk 'fit in' dengan apa yang 'biasa' ada.
Just breakdown the limit.
Pesan singkat untuk para GP (general practitioner):
Let's be an inventor not just a "drug user"
(lain kesempatan saia mau bahas tentang arti lain dari "drug user" )
No comments:
Post a Comment